Memperingati hari bebas kantong plastik sedunia yang jatuh pada 3 Juli, sejumlah mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Nias (FST UNIAS) membuat sebuah perahu dari sampah botol plastik bekas.
Perahu dari sampah botol plastik ini dibuat dalam mengikuti perlombaan yang dilaksanakan oleh Yayasan Terang Nias Ehowu dan Komunitas Nias Indah Bebas Sampah, pada kegiatan Nias Trash Raft Race 2023 dengan tema “Beat Plastic Pollution”, di Taman Ya’ahowu, Gunungsitoli, Senin (3/7/2023).
Adapun perwakilan mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari tiga Program Studi (Prodi) FST, yakni Agnes Juwita dawolo, Angel Sri Ayu Gea, Asokhiwa Zega, Sertifikat Waruwu dari Prodi (Sumber Daya Akuatik), Arman Rius Zendrato, Herman Saputra Ndruru dari Prodi (Agroteknologi), Sofe Priaman Mendrofa, Aldin Noverman Telaumbanua dari Prodi Teknologi Informasi dengan didampingi oleh beberapa Dosen Pendamping antara lain Destriman Laoli, S.Pi., M.Si dan Jurisman Waruwu, S.Kom., M.Kom.
Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan, Jurisman Waruwu, S.Kom., M.Kom, mengatakan bahwa dampak negatif dari sampah plastik setidaknya bisa diminimalisir melelaui kegiatan seperti ini.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya lain yang juga bisa dilakukan dalam pemanfaatan sampah seperti merakit perahu dari botol plastic bekas. Ada juga dengan membuat kerajinan tangan yang bisa dijadikan sebagai sebuah karya dan produk yang bisa digunakan.
“Dari semua itu, hal yang umum yang perlu dilakukan dalam mengolah sampah yaitu reduce (mengurangi penggunaan plastik), reuse (penggunaan kembali), dan recycle (mendaur ulang sampah plastic),” terangnya.
Sementara itu salah seorang warga negara asing asal Switzerland, Gaby Rupanner, yang datang jauh-jauh hanya untuk mengunjungi Pulau Nias mengungkapkan beberapa kesan dan pesannya untuk seluruh masyarakat Pulau Nias.
Menurut Gaby Pulau Nias memiliki budaya, adat, kesopanan masyarakat, serta keindahan alamnya yang natural dan cantik.
“Sudah 20 tahun atau terhitung sejak 2004 saya sering berkunjung ke Pulau Nias. Dan saya selalu merasa senang,” ujar Gaby.
Melalui kegiatan ini, Gaby mengajak masyarakat pulau Nias untuk tetap menjaga kelestarian serta kebersihan lingkungan.
“Nah, lewat kegiatan dan acara ini saya mengharapkan dan mengajak semuanya, karena jika lingkungan kita bersih maka akan terhindar dari penyakit dan kita juga akan sehat,” harapnya.
Untuk diketahui, hari bebas kantong plastik sedunia adalah peringatan tahunan yang merupakan kampanye global untuk masyarakat dunia agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, karena plastik sekali pakai akan menjadi sampah dan berdampak buruk bagi manusia, hewan, dan lingkungan hidup.
Sampah plastik telah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai, maka dari itu sudah selayaknya kita menjaga lingkungan demi kehidupan yang lebih baik.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, dimana setiap menitnya 6 ton sampah plastik bermuara di lautan Indonesia.
Sehingga untuk mengatasi hal tersebut Indonesia menargetkan dalam mengurangi sampah plastiknya sebanyak 70% sebelum tahun 2025, dan harus sudah berakhir sebelum 2040.
Demikian juga dalam hal ini Pulau Nias yang terletak 125 km dari pantai barat Sumatera. Menurut NPAP (National Plastic Action Plan) merupakan salah satu tempat yang sangat terisolir dari transportasi sampah plastik ke titik penampungan.
Oleh karena itu, diharapkan dengan perantara kegiatan ini mampu membuat masyarakat memahami dan menyadari dampak sampah plastik.
Hal ini tentunya akan mudah terwujud apabila masyarakat turut mengambil bagian dalam peningkatan keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan.
Sekedar informasi, kegiatan Nias Trash Raft Race 2023 merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Pulau Nias, bahkan di Indonesia melalui Yayasan Terang Nias Ehowu dan Komunitas Nias Indah Bebas Sampah.
Komunitas ini merupakan bagian dari komunitas yang peduli akan penyelamatan lingkungan dan telah melakukan ragam aksi mulai dari sosialisasi akan bahaya sampah plastik, kegiatan clean up (aksi bersih sampah), serta konservasi penyu, diharapkan, medlalui kegiatan ini dapat memberikan dampak ke arah Nias yang lebih baik.