bernama Edward Harefa, S.Pd., M.Nat.Sc., mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2023 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Penelitian Dosen Pemula (PDP). Keputusan pendanaan ini diumumkan secara daring pada tanggal 5 Juni 2023 melalui laman Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA).
Melalui surat dari KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI tertanggal 1 Juni 2023 tentang Pengumuman Penerima Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2023, salah satu Dosen Universitas Nias yaitu Saudara Edward Harefa mendapat kesempatan sebagai salah satu penerimanya. Hal ini merupakan kegembiraan sekaligus harapan dari civitas akademika UNIAS agar selanjutnya menjadi motivasi bagi dosen-dosen lain dapat ikut berpartisipasi, Tutur Eliyunus Waruwu, S.Pt., M.Si selaku Rektor UNIAS.
“Seterusnya, hal ini juga merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dapat menjadi salah satu cara peningkatan SDM Dosen Unias sehingga lebih kapabel, lebih berintegritas dan memiliki inovasi-inovasi baru yang mendukung visi misi memajukan universitas Nias di masa yang akan datang:, lanjutnya menyampaikan.
Edward Harefa saat ditemui di kampus FKIP Universitas Nias menyampaikan bahwa tidak menduga akan mendapatkan dana hibah nasional tersebut karena persiapan yang singkat. Terdapat ratusan ribu dosen tingkat nasional yang mengusulkan proposal dan beliau terpilih menjadi salah satu penerima dana hibah. Selain itu, beliau juga merupakan satu-satunya dosen dari Kepulauan Nias yang berhasil lolos pendanaan pada tahun 2023.
Pria yang merupakan lulusan Tiongkok ini sudah sangat tertarik mengenai kesetaraan gender dalam dunia pendidikan sedari kuliah. Hal inilah yang mendasari topik penelitian beliau mengenai “Analisis Hubungan Implementasi Three-Dimensional Science Animation dan Kemampuan Spasial untuk Rekonstruksi Konsep IPA: Studi Pendidikan Berbasis Gender.” Peserta didik hidup dalam ruang multidimensi sepanjang waktu. Oleh karena itu, kemampuan spasial sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan individu. Namun, laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan gender dalam kemampuan ini terutama dalam penggunaan multimedia pembelajaran. Lebih lanjut, bukti empiris mengenai dampak jenis multimedia (statis 2D dan animasi 3D) terhadap hasil pembelajaran tidak selalu konsisten. Oleh karena itu, penelitian beliau ini menjawab studi komparasi dengan menguji efek gender dan multimedia belajar terhadap hasil belajar dengan mengontrol kemampuan spasial. Hasil yang didapatkan ini dapat menjadi referensi bagi calon pendidik di Nias maupun nasional untuk lebih memfasilitasi peserta didik baik dengan gender berbeda dalam tingkat kemampuan spasial melalui beragama multimedia.
Atas hasil yang didapat ini, Yayasan Perguruan Tinggi Nias dan Pimpinan Universitas Nias juga sangat mengapresiasi dan terus mendorong para dosen Universias Nias untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Hasil yang membanggakan ini menjadi pembuktian bagi Universitas Nias untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.